PERKEMBANGAN TERAKHIR DI SURIAH ( SOAL JAWAB )

Mengapa setelah dua tahun konflik baru sekarang intervensi dipertimbangkan ? Meskipun semua retorika AS dan Barat, tidak satupun dari mereka yang serius akan melakukan penyingkiran Bashar al-Assad.

KOMITE SENAT AS SETUJUI SERANGAN KE SURIAH

Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS memutuskan pada Rabu (4/9/2013) sebuah resolusi yang menyetujui serangan militer ke Suriah.

MANTAN MENTERI PERTAHANAN SURIAH "JENDERAL ALI HABIB" MEMBELOT DARI REZIM ASSAD, BARAT MERANGKULNYA

Mantan Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Ali Habib, seorang anggota terkemuka sekte Syiah Alawiyah Bashar Assad, telah membelot dan sekarang berada di Turki, kata anggota senior oposisi sekuler, Koalisi Nasional Suriah (SNC) kepada Reuters, pada Rabu (4/9/2013).

JAWABAN TUNTAS PERTANYAAN BERULANG SEPUTAR KHILAFAH DAN HIZBUT TAHRIR

1. Benarkah tidak ada dalil tentang kewajiban Khilafah ? Kewajiban adanya Khilafah telah disepakati oleh seluruh ulama dari seluruh mazhab.

Mantan Rapper Jerman turut berjuang melawan rezim Assad

Selasa (20/08/13) laporan pers Majalah Jerman Der Spiegel menunjukkan kekhawatiran dan ketakutan para pejabat Jerman tentang mujahidin Jerman di Suriah.

Senin, 02 September 2013

MIUMI: “Penyelenggara Miss World, Iblis yang Sebenarnya!”

Wakil Ketua MIUMI Adian Husaini menyatakan penyelenggara Miss World adalah iblis yang sebenarnya. “Kita menghadapi kekuatan yang cerdas, iblis yang sebenarnya, iblis itu lulusan surga, jadi tidak main-main,” ungkapnya saat menyikapi Miss World dalam acara Silaturahim MIUMI dan Tokoh Perempuan Indonesia, Senin (2/9) di AQL Islamic Center, Tebet Utara I No 40, Jakarta Selatan.
Tapi, lanjut Adian, penyelenggara MW itu telah melakukan lebih dari pada iblis. Iblis hanya nolak sekali sujud kepada Adam. Kalau penyelenggara MW malah menolak perintah Tuhan itu berulangkali seperti menyuruh buka aurat, menyuruh tabarruj, mengkampanyekan yang batil itu adalah kebaikan. “Jadi, menurut saya itu menantang Tuhan!” tegasnya.
Adian pun menegaskan bila tanggal penyelenggaraannya belum berlalu, berarti peluang untuk menggagalkannya masih terbuka lebar.
“Kita optimis MW bakal gagal dilakukan, jangan katakan tidak mungkin, kalau sudah lewat tanggal 28 baru bilang tidak mungkin, kalau belum, masih sangat mungkin untuk digagalkan. Contohnya konser Lady Gaga berhasil digagalkan, padahal sebelumnya ada opini tidak mungkin digagalkan karena sudah menjual puluhan ribu tiket,” ungkapnya di hadapan sekitar 20-an tokoh lembaga perempuan Muslimah.
Mereka di antaranya adalah: Eka Shanty (Wolrd Muslimah Foundation); Resya (PP Persistri); E Suprapti (DPP Al Hidayah); Sri Vira (Adara Relief); Azizah (BMOIWI), Navitri (Al Hakim Montong), Atim (UMI), Syevi (Al Islhlah), Suci Susanti (CGS). (mediaumat.com, 2/9/2013)


( Sumber :  http://hizbut-tahrir.or.id/2013/09/02/miumi-penyelenggara-miss-world-iblis-yang-sebenarnya/ )

Pengusung Demokrasi Takut Ekstra Parlemen Meninggi

Karena tren partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pilkada terus menurun, anggota Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Iwan Januar, memprediksi aspirasi ekstra parlemen akan semakin tinggi. “Hal inilah yang ditakutkan kalangan pendukung demokrasi!” ungkapnya kepada mediaumat.com, Selasa (27/8) malam.
Makanya, lanjut Iwan, parpol-parpol besar bekerja keras dengan memanfaatkan media untuk mengangkat citra tokoh dan parpol mereka, agar publik percaya. “Masalahnya, publik sudah berkali-kali ditipu dengan modus yang sama, mereka akan lebih hati-hati, bahkan mungkin sudah mati rasa (apatis).”
Di sisi lain, Iwan pun menyatakan, secara bertahap sebagian orang sudah melihat demokrasi bukan lagi sistem yang bisa diharapkan bisa mensejahterakan rakyat dan melahirkan pemimpin yang independen yang berpihak pada publik tanpa bisa diintervensi kaum kapitalis.
Menurutnya, kelompok masyarakat ini mulai melihat realita bahwa demokrasi melahirkan pemimpin yang terkooptasi oleh para pengusaha kapitalis yang rakus sebagai investor politik, dan juga demokrasi melahirkan banyak pemimpin yang juga korup karena sistem ini padat modal dan high-cost.
“Ini kesempatan bagi kita untuk menyuarakan penegakkan syariat Islam dan Khilafah kepada umat, meyakinkan mereka secara akidah dan realitas politik bahwa hanya Islam yang sanggup menyelesaikan berbagai persoalan bangsa ini,” pungkasnya.
Seperti dilansir republika (27/8), Kemendagri antisipasi golput 2014, mengingat angka golput terus meningkat. Tingkat partisipasi masyarakat 1999 tercatat 92,74 persen, 2004 menjadi 84,7 persen, 2009 71 persen. Sementara menurut Ketua KPU, tren 2014 diduga terus menurun hingga 54 persen. (mediaumat.com, 28/8)


( Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/08/28/pengusung-demokrasi-takut-ekstra-parlemen-meninggi/ )

Serangan Kimia dan Intervensi Militer Barat di Suriah! Kenapa Barat Tiba-tiba “Berbaik Hati” ?

Tiba-tiba hati nurani para pekerja tinta di sejumlah surat kabar Amerika dan Inggris menjerit untuk menyampaikan kengerian pembantaian kimia di Damaskus, dan menyerukan intervensi militer terhadap
Basyar al – Assad di Suriah karena ia telah berani melampaui garis merah dengan menggunakan senjata kimia.
Semua orang bertanya-tanya ada apa di balik bangkitnya hati nurani yang telat ini, setelah lebih dari dua setengah tahun pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Assad dan sekutu-sekutunya? Dan jika kematian akibat senjata kimia itu adalah kengeriannya, maka itu kematian yang sama pada korban akibat drum-drum bahan peledak, rudal Scud, artileri atau tank, juga alat-alat pembunuhan dan penyiksaan yang lainnya yang telah digunakan oleh pasukan Basyar dan sekutu-sekutunya dalam upaya putus asanya untuk menekan revolusi di Suriah.
Ya, kita melihat bahwa di balik kebangkitan ini adalah sesuatu yang mencurigakan dan upaya yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian rakyat Suriah atas apa yang sedang direncanakan terhadap mereka di balik kualisi para penjaga imperialis salibis. Dimana sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry yang mengatakan setelah pertemuannya yang berlangsung selama satu setengah jam dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di Kedutaan Besar AS di Brunei, pada tanggal 2 Juli 2013, bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk mengadakan konferensi Jenewa 2, setelah bulan Agustus mendatang, dan konferensi ini bertujuan untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sementara di Suriah terlepas “pihak mana yang memiliki kendali besar di medan perang”. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengatakan setelah pertemuan panjang dengan rekannya di Washington, pada tanggal 9 Agustus 2013, bahwa para pejabat AS dan Rusia telah sepakat tentang perlunya untuk mengadakan konferensi perdamaian Jenewa di Suriah sesegera mungkin, dan mereka akan bertemu lagi pada akhir bulan untuk mempersiapkan pembicaraan. Khawla Mattar, juru bicara Akhdar Ibrahimi dalam sebuah jumpa pers di Jenewa bahwa ia percaya serangan kimia yang diduga terjadi di Suriah minggu ini harus mempercepat persiapan untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional di Jenewa, “dan harus membuktikan kepada dunia bahwa tidak ada solusi militer”.
Untuk itu, kami sampaikan kepada saudara-saudara kami di Suriah agar berhati-hati terhadap tipu daya negara-negara salibis imperialis Barat, dan berhati-hati agar mereka tidak menipu kalian dengan beberapa air mata buaya palsunya, dengan mengklaim bahwa mereka mencintai kalian, dan mereka bersimpati dengan para korban pembantaian antek Amerika Basyar al-Assad , atau berhati-hati bahwa Prancis dan Inggris adalah dua mitra warisan imperialis yang dikuasai kebencian, dimana tindakan keduanya tidak akan keluar dari Perjanjian Sykes-Picot, warisan para pemimpin mereka yang tidak memiliki rasa kemanusiaan atau keadilan .
Ya, negara-negara kafir bersepakat untuk menyerang kalian, meskipun masing-masing pihak mencoba untuk tawar-menawar dengan sebagian anak-anak kalian dan saudara-saudara kalian, yang mereka lakukan demi memperoleh potongan kue yang lebih besar. Untuk itu, kalian wajib berpegang teguh dengan tali Allah, dan meyakini bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah. Sementara revolusi kalian yang diluncurkan di bawah slogan “hiya lillah hiya lillah, revolusi untuk Allah revolusi untuk Allah” harus tetap terjaga kejernihan dan kemurnian, tidak menundukkannya pada meja perundingan dan kompromi di pasar perdagangan sapi konferensi Jenewa dan sejenisnya. Maka, kami menyeru kalian untuk mengakhiri setiap kekuasaan antek yang mempromosikan racun solusi politik, yang di belakangnya terengah-engah Amerika dan para anteknya. Dalam hal ini, kalian harus belajar dari apa yang terjadi di Mesir. Untuk itu, janganlah kalian menerima kehinaan pada agama kalian, dan tidak menerima hanya sedikit dari kemenangan sempurna dengan meninggikan bendera “tauhid”, sehingga dengannya kalian memperoleh kemuliaan dunia akhirat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآياتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami Terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.” (TQS. Ali Imran [3] : 118).


( Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/08/29/serangan-kimia-dan-intervensi-militer-barat-di-suriah/ )

Hentikan Pembantaian Muslim Mesir

Pertikaian antara kelompok demonstran yang memrotes kudeta Presiden Muhammad Mursi dan pihak militer di Mesir yang berlangsung hingga kini, pada akhirnya memakan korban. Kejadian paling mengerikan terjadi pada tanggal 14 Agustus 2013, ketika pihak militer menembaki para demonstran yang melakukan aksi damai di lapangan Rabiah al-Adawiyah dan bundaran al Nadhah, Kairo, Mesir. Stasiun televisi Aljazeera, terdapat lebih dari 3000 tewas dan belasan ribu luka-luka akibat serangan keji dan mengerikan itu. Sebagian besar korban terbunuh akibat tembakan peluru. Sebagian mayat bahkan hangus terbakar.
Kejadian ini tentu saja merupakan tragedi bagi dunia Islam. Terlepas dari isi protes yang disampaikan para demonstran, mereka adalah rakyat sipil tidak bersenjata yang melakukan aksi protes secara damai, dan yang terpenting bahwa mereka adalah muslim. Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau disalib atau dibuang jauh dari negerinya.” (H.R. Abu Dawud dan Nasa’i)

Genosida yang dilakukan oleh pihak militer Mesir juga harus dipahami sebagai bentuk loyalitas militer terhadap Amerika Serikat, yang berkepentingan untuk: (1) menjamin suplai energi murah terutama minyak, (2) terjaminnya eksistensi entitas zionis Yahudi, (3) membendung gerakan-gerakan Islam politik yang ingin menegakkan negara Islam atau Khilafah.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka Gerakan Mahasiswa Pembebasan menyatakan:

 

  1. Mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh rezim militer di Mesir. Pihak militer semestinya diperuntukkan untuk melindungi rakyat, bukan sebaliknya.
  2. Tindakan brutal pihak militer tidak terlepas dari kepentingan Amerika Serikat, maka tidak selayaknya bagi kaum muslim untuk mengharapkan penyelesaian dengan bantuan Amerika Serikat maupun PBB yang sudah menjadi rahasia umum merupakan mantel kepentingan Amerika Serikat.
  3. Demokrasi pada hakikatnya bukan sebuah sistem yang bebas nilai, namun merupakan sistem yang berstandar ganda. Kejadian kudeta Muhammad Mursi oleh pihak militer yang notabene terpilih melalui proses demokratis, semakin mempertegas demokrasi tidak berpihak pada Islam. Maka menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk tidak lagi tertipu dengan slogan-slogan manis yang dijanjikan oleh demokrasi, lalu kembali ke jalan yang benar untuk bersama-sama melangkah dan membangun kesadaran seluruh komponen umat di setiap negeri Islam, menuju tegaknya syariah dan Khilafah Islamiyah. 
 

 

Jakarta, 18 Agustus 2014

Ketua Umum Pengurus Pusat

Gerakan Mahasiswa Pembebasan,

 

 

Dimas Gusti Randa
                                                                                                                                  
                                                                                                                                   

( Sumber : http://gemapembebasan.or.id/id314-hentikan-pembantaian-muslim-mesir.html )

Tokoh-Tokoh Ormas Islam Tolak Kontes Maksiat Miss World


HTI Press. Jakarta - Tokoh-tokoh ormas Islam dengan tegas menolak dan menuntut pembatalan kontes maksiat ratu kecantikan sejagad Miss World.

“Kita menolak Miss World, acara ini kalau pakai cadar, pakai jilbab pun tetap haram! Karena ini perang peradaban sebelum sampai perang sesungguhnya!” tegas Jubir Jamaah Ansharu Tauhid Sonhadi saat konferensi pers Hizbut Tahrir Indonesia bersama Tokoh Ormas Islam Menolak Miss World, Kamis (29/8) di Kantor DPP HTI, Crown Palace, Soepomo, Jakarta Selatan.

Menurut Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Indonesia menjadi target liberalisasi mulai dari Irsyad Manji, Lady Gaga, sekarang Miss World. Artinya, ini liberalisasi Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia terencana dan sistematis. Persoalan Miss World bukan sekedar bikini tapi ajang eksploitasi perempuan untuk kepentingan industri seksual, kosmetik dan fashion. “Ini merendahkan perempuan!” tegasnya.

Kriteria kecerdasan, kebaikan tingkah laku hanya lips service. “Bagaimana mengukur semua hanya dalam beberapa hari? Dengan Miss World, Indonesia ingin dijadikan pusat liberalisasi budaya di dunia Islam,” ungkapnya.

Senada dengan yang lainnya, Pengurus Besar Parmusi Taufikurrahman menyatakan penyelenggaraan Miss World bisa diartikan sebagai legitimasi terhadap westernisasi sehingga harus ditolak. “Miss World akan menjadi titik masuk westernisasi yang lebih besar lagi!” prediksinya.

Ini merupakan test case, ungkap Wakil Sekjen Al Irsyad Bachtiar, karena Miss World ini punya pengaruh besar pada opini publik sebagai pembenaran diterimanya budaya barat.

Karena itu, Ketua Biro Humas Hidayatullah Mahladi pun dengan tegas menolak kontes umbar aurat tersebut. “Saya mengingatkan kepada warga Hidayatullah di mana pun berada untuk mengopinikan penolakan Miss World di tengah-tengah masyarakat,” serunya.

Begitu juga dengan Syarikat Islam, dengan tegas Ketua Umum SI Djauhari Syamsuddin menyatakan penolakannya. “SI meminta pemerintah dalam hal ini kepolisian untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan Miss Wolrd!” tegasnya.

Makan Babi

Sedangkan mantan anggota DPR Mashadi bukan hanya mengutuk dengan keras tetapi menyamakan penyelenggaraan Miss World di negeri yang mayoritas Muslim ini dengan memaksa umat Islam memakan daging babi.

“MNC, Hari Tanu, istrinya sama dengan menyuruh kaum Muslim Indonesia memakan daging babi!” hardiknya.

Ketua DPD Al Ittihadiyah Jakarta Sabil Raun mengamini pernyataan tokoh ormas lainnya dengan menyatakan seluruh ormas Islam, yang besar maupun yang kecil menolak Miss World. “Saya sependapat dengan Pak Mashadi, menyelenggarakan Miss World sama saja dengan menyuruh umat Islam memakan daging babi mentah-mentah!”  tegasnya.

Dalam konferensi pers tersebut hadir pula Pengamat Pemerintahan Josmardin. Ia dengan pedas mengkritik pemerintah yang memberikan lampu hijau terhadap kontes maksiat tersebut.

“Pembiaran ini menunjukkan pemerintah tidak peduli terhadap ancaman liberalisasi,” tudingnya.

Ia juga menyatakan pembiaran kemaksiatan di bidang budaya sebagai cermin kegagalan paradigma pengelolaan negara yang liberal dan sekuler  dari berbagai sektor mulai dari politik, ekonomi, militer dan termasuk sosial budaya.

Sedangkan, Ketua Taruna Muslim Indonesia Alfian Tanjung mengingatkan ormas Islam dan umat jangan sampai kehabisan nafas dalam melawan liberalisasi ini. “Karena Miss World ini percikan kecil dari peperangan budaya,” tegasnya. [] (mediaumat.com/29082013)




( Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/08/29/tokoh-tokoh-ormas-islam-tolak-kontes-maksiat-miss-world/ )