Kejadian ini tentu saja merupakan tragedi bagi dunia Islam. Terlepas
dari isi protes yang disampaikan para demonstran, mereka adalah rakyat sipil
tidak bersenjata yang melakukan aksi protes secara damai, dan yang terpenting
bahwa mereka adalah muslim. Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali
salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia dirajam;
orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang yang
keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau
disalib atau dibuang jauh dari negerinya.” (H.R. Abu Dawud dan Nasa’i)
Genosida yang dilakukan oleh pihak militer Mesir juga harus dipahami
sebagai bentuk loyalitas militer terhadap Amerika Serikat, yang berkepentingan
untuk: (1) menjamin suplai energi murah terutama minyak, (2) terjaminnya
eksistensi entitas zionis Yahudi, (3) membendung gerakan-gerakan Islam politik
yang ingin menegakkan negara Islam atau Khilafah.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka Gerakan Mahasiswa Pembebasan
menyatakan:
- Mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh rezim militer di Mesir. Pihak militer semestinya diperuntukkan untuk melindungi rakyat, bukan sebaliknya.
- Tindakan brutal pihak militer tidak terlepas dari kepentingan Amerika Serikat, maka tidak selayaknya bagi kaum muslim untuk mengharapkan penyelesaian dengan bantuan Amerika Serikat maupun PBB yang sudah menjadi rahasia umum merupakan mantel kepentingan Amerika Serikat.
- Demokrasi pada hakikatnya bukan sebuah sistem yang bebas nilai, namun merupakan sistem yang berstandar ganda. Kejadian kudeta Muhammad Mursi oleh pihak militer yang notabene terpilih melalui proses demokratis, semakin mempertegas demokrasi tidak berpihak pada Islam. Maka menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk tidak lagi tertipu dengan slogan-slogan manis yang dijanjikan oleh demokrasi, lalu kembali ke jalan yang benar untuk bersama-sama melangkah dan membangun kesadaran seluruh komponen umat di setiap negeri Islam, menuju tegaknya syariah dan Khilafah Islamiyah.
Jakarta,
18 Agustus 2014
Ketua
Umum Pengurus Pusat
Gerakan
Mahasiswa Pembebasan,
Dimas
Gusti Randa
( Sumber : http://gemapembebasan.or.id/id314-hentikan-pembantaian-muslim-mesir.html )
0 komentar:
Posting Komentar